Social Icons

Pages

Memelihara Impian


Oleh : Ardi Rifai


Menjaga sebuah impian untuk tetap konsisten agar bisa menjadi nyata itu sulit. Perlu adanya kerja keras bagi diri sesorang agar mampu membawanya hingga mencapai titik puncak kesuksesan. Seperti halnya di film negeri 5 menara,di film tersebut menceritakan bagaimana salah seorang anak bernama alif jatuh bangun untuk mempertahankan impiannya. Bahkan sempat mengalami putus asa ketika dihadapkan problematika yang besar. Namun semua itu ia jalaninya dengan kerja keras hingga berada di puncak tertinggi kesuksesanya.

Memang dalam menjalankan sebuah cita-cita yang diinginkannya, dapat dikatakan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terkadang dihadapkan oleh dinding tembok masalah yang sangat besar.  Bahkan jika dalam keadaan terdesak akan memunculkan pemikiran yang pesimis untuk dapat menembus tembok tersebut. Jika seseorang tidak memiliki karakter motivasi yang kuat terhadap dirinya maka dapat diprediksi untuk lebih memilih berhenti dari pada melanjutkan proses impian tersebut.

Dalam mengatasi problematika tersebut, di film negeri 5 menara inilah diajarkan suatu mantra supaya para santri memiliki komitmen yang kuat dalam meraih mimpi mereka masing-masing. Mantra tersebut ialah man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil. Suatu mantra yang memiliki kandungan makna yang besar, dan mampu menghipnotis seluruh santri di pondok Modern Darussalam.

Tak terkecuali dengan alif dan kawan-kawannya atau yang akrab dikenal dengan shahibul menara. Kekuatan mereka hingga mencapai titik keberhasilan tidak lepas dari mantra man jadda wajada tersebut. Hal itu dapat ditunjukkan kemampuan mereka dalam mengatasi kondisi yang sulit ketika berada di pondok. Seperti keberhasilan mereka dalam mengatasi generator pondok, memenangkan lomba debat bahasa inggris dan mampu menampilka drama pentas seni yang menakjubkan. Dan yang paling penting dari semua itu, keberhasilan mereka dalam menaklukan puncak 5 menara di dunia. Dimana semua itu mereka impikan ketika masih berada di Pondok.

Namun dibalik perjuangan alif dan kawan-kawan ternyata terkandung cobaan yang menghalangi impian mereka. Bahkan konflik internal pun juga mengancam perpecahan persahabatan para shahibul menara tersebut. Sehingga tidak jarang akan muncul permusuhan diantara mereka. Hingga akhirnya permasalahan tersebut bisa terselesaikan ketika rasa kesadaran dan komitmen pada diri mereka yang lebih mengedepankan persaudaraan dan impian mereka bersama.

Dari sebuah tayangan film negeri 5 menara menunjukkan bagaimana sebuah kalimat bisa memiliki sebuah pengaruh yang besar dalam perjalanan mimpi para shahibul menara hingga mampu menaklukan impiannya. Ada dua komponen yang terkandung di film tersebut dalam meraih kesuksesan, diantaranya keteguhan hati dalam mengamalkan mantra man jadda wajada dan patuh terhadap orang tua. Patuh terhadap orang tua juga merupakan suatu komponen yang penting, hal tersebut digambarkan pada alif ketika dia diharuskan untuk belajar pondok di Gontor yang sejatinya bukan pilihan hati dia. Namun dengan berat hati menjalankannya, dia tetap berjuang ikhlas dalam kondisi tersebut. Menjalankan suatu pekerjaan yang bukan keinginan hati sangatlah sulit, perlu adanya dorongan motivasi dan pemikiran positif bahwa pilihan orang tua merupakan hal yang terbaik untuk masa depan. Hingga suatu saat dengan memepertahankan kondisi tersebut, dia bisa merasakan betapa nikmatnya berada dipuncak kesuksesan dan mampu menaklukan apa yang di impikannya sewaktu berada di pesantren.